Penemuan
Uranus telah
diamati pada banyak kesempatan sebelum penemuannya sebagai planet, namun ia
dianggap secara salah sebagai bintang. Pengamatan yang tercatat paling awal
adalah pada tahun 1690 saat John
Flamsteed mengamati
planet itu sedikitnya enam kali, mengkatalogkannya sebagai 34 Tauri. Astronom
Perancis, Pierre Lemonnier, mengamati
Uranus setidaknya dua puluh kali antara tahun 1750 dan 1769, termasuk pada empat malam berturut-turut.
Sir William
Herschel mengamati
planet itu pada 13 Maret 1781 saat berada di taman di rumahnya di 19 New King
Street di kota Bath, Somerset (sekarang Herschel Museum of Astronomy), namun
mulanya melaporkannya (pada 26 April 1781) sebagai sebuah "komet".
Herschel "melakukan serangkaian pengamatan terhadap paralaks pada
bintang-bintang yang tetap", menggunakan teleskop yang ia desain sendiri.
Dia mencatat
dalam jurnalnya "Pada kuartil dekat ζ Tauri … bisa merupakan bintang Nebula atau
sebuah komet". Tanggal 17 Maret, dia mencatat, "Aku mencari Komet
atau Bintang Nebula itu dan menemukan bahwa ia adalah sebuah Komet, karena ia
berubah letaknya".Saat dia mempresentasikan penemuannya pada Royal
Society, ia terus
menegaskan bahwa dia telah menemukan sebuah komet sementara secara implisit membandingkannya
pada planet:
“
|
Daya yang aku miliki saat pertama
kali Aku melihat komet itu adalah 227. Dari pengamatan Aku tahu bahwa
diameter dari bintang-bintang diam tidak secara proporsional membesar dengan
daya yang lebih besar, sebagaimana planet; oleh karena itu sekarang Aku
menyetel dayanya pada 460 dan 932 dan menemukan bahwa diameter komet itu naik
sebanding dengan dayanya, sebagaimana mestinya, dengan perkiraan bahwa ia
bukan bintang diam, sementara diameter bintang-bintang yang Aku bandingkan dengannya
tidak meningkat dengan rasio yang sama. Lebih dari itu, komet itu diperbesar
jauh di luar apa yang mestinya akan terjadi pada cahayanya, nampak kabur dan
kurang-jelas dengan kekuatan yang besar ini, sementara bintang-bintang itu
mempertahankan kilau dan kekhasannya dari ribuan pengamatan aku tahu mereka
akan mempertahankannya. Kelanjutannya menunjukkan bahwa dugaanku berdasar
baik, ini terbukti adalah Komet yang belakangan ini kami amati.
|
”
|
Herschel
memberitahu Astronomer Royal, Nevil Maskelyne, akan
penemuannya dan menerima jawaban keheranan ini darinya pada tanggal 23 April
23: "Aku tidak tahu menyebutnya apa. Mungkin ia planet reguler yang
bergerak pada orbit yang hampir melingkar pada Matahari karena Komet bergerak
pada elips yang sangat eksentrik. Aku belum melihat koma atau ekor apapun
padanya".
Sementara
Herschel secara hati-hati terus menggambarkan objek baru ini sebagai sebuah
komet, para astronom lain sudah mulai menduga secara lain. Astronom Rusia Anders Johan Lexell memperkirakan
jaraknya 18 kali jarak Matahari dari Bumi dan belum satu kometpun yang diamati
dengan perihelion empat kali
jarak Bumi-Matahari. Astronom Berlin Johann
Elert Bode mendeskripsikan
penemuan Herschel sebagai "bintang bergerak yang dapat dianggap hingga
sekarang ini objek tak diketahui mirip planet yang berkeliling di luar orbit
Saturnus". Bode menyimpulkan bahwa orbitnya yang hampir berbentuk
lingkaran lebih mirip sebuah planet daripada komet.
Objek itu
dengan segera diterima secara universal sebagai sebuah planet. Tahun 1783,
Herschel sendiri mengakui fakta ini kepada direktur Royal Society Joseph
Banks: "Dengan
pengamatan dari para Astronom paling terkenal di Eropa nampaknya bintang baru
itu, yang membuatku dihormati karena kutunjukkan kepada mereka pada Maret 1781,
adalah sebuah Planet Primer pada Tata Surya kita." Untuk mengakui
pencapaian ini, Raja George III memberi Herschel gaji tetap tahunan
£200 dengan syarat ia pindah ke Windsor sehingga Keluarga Kerajaan mendapat
kesempatan untuk melihat melalui teleskopnya.
Penamaan
Maskelyne
meminta Herschel untuk "do the astronomical world the faver [tertulis
demikian, 'membantu dunia astronomi'] untuk memberi nama planetmu, yang
sepenuhnya milikmu, & yang kami merasa berhutang budi padamu atas penemuannya." Untuk menjawab permintaan Maskelyne, Herschel
memutuskan untuk menamai objek itu Georgium Sidus (Bintangnya George),
atau "Planet Georgian" untuk menghormati penyokong dirinya yang baru,
Raja George III. Dia menjelaskan keputusan ini dalam sebuah surat kepada Joseph
Banks:
William Herschel, penemu Uranus
“
|
Pada masa dahulu kala sebutan
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter dan Saturnus diberikan kepada planet-planet
tersebut, sebagai nama pahlawan dan dewa mereka. Pada masa sekarang yang
eranya lebih filosofis sulit memungkinkan untuk mendapat pengganti metode
yang sama dan menyebutnya Juno, Pallas, Apollo atau Minerva, untuk menjadi
nama bagi benda langit kita yang baru. Pertimbangan pertama berupa peristiwa
tertentu, atau kejadian luar biasa, nampaknya merupakan kronologinya: jika
pada masa depan akan ditanyakan, kapan Planet yang terakhir-ditemukan ini
ditemukan? Akan menjadi jawaban yang sangat memuaskan mengatakan, 'Pada masa
pemerintahan Raja George Ketiga.
|
”
|
Nama yang
diusulkan Herschel tidak populer di luar Britania dan beberapa alternatif
segera diusulkan. Astronom Jérôme Lalande mengusulkan planet itu dinamai Herschel
untuk menghormati penemunya. Namun, Bode, memilih Uranus,
versi Latin dewa
langit Yunani, Ouranos. Bode berargumen bahwa seperti Saturnus yang merupakan
ayah dari Jupiter, planet baru itu mesti diberi nama dari nama ayah Saturnus.
Pada tahun 1789, kolega Bode dari Royal Academy, Martin Klaproth menamai unsur
yang baru ditemukan dengan "uranium" untuk
mendukung pilihan Bode. Pada akhirnya, saran Bode menjadi yang paling luas
digunakan dan menjadi universal pada 1850 saat HM Nautical Almanac Office, yang terakhir
yang tidak menggunakannya, beralih dari menggunakan Georgium Sidus
kepada Uranus.
Tata nama
Pengucapan nama
Uranus dalam bahasa Inggris yang disukai di antara para astronom adalah /ˈjʊərənəs/, dengan tekanan pada suku kata pertama seperti dalam
bahasa Latin Ūranus; kontras dengan bahasa sehari-hari /jʊˈreɪnəs/, dengan tekanan pada suku kata kedua dan a
panjang, meskipun dua-duanya dianggap dapat diterima. Karena pada daerah yang
berbahasa Inggris, ū·rā′·nəs
kedengaran seperti "your anus"
('anusmu'), ejaan sebelumnya juga menyembunyikan malu: seperti yang Dr. Pamela Gay, astronom di Southern Illinois University, sebutkan
dalam siarannya, untuk menghindari "dikerjai oleh anak kecil sekolahan ...
saat ragu-ragu, jangan menekankan apapun dan hanya katakan ūr′·ə·nəs. Dan
merekapun lari dengan cepat."
Uranus
merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dari mitologi
Yunani bukan dari mitologi
Romawi. Adjektif dari
Uranus adalah "Uranian". Simbol astronomisnya adalah . Simbol itu
merupakan gabungan dari simbol untuk Mars dan Matahari karena Uranus
adalah Langit dalam mitologi Yunani, yang dianggap didominasi oleh gabungan
kekuatan Matahari dan Mars.[38]Simbol astrologisnya adalah , disarankan
oleh Lalande tahun 1784. Dalam sebuah surat kepada Herschel, Lalande
mendeskripsikannya sebagai "un globe surmonté par la première lettre de
votre nom" ("sebuah globe yang diatasnya adalah huruf pertama
namamu"). Dalam bahasa Cina, Jepang, Korea dan Vietnam, nama planet
Uranus secara literal dialihbahasakan sebagai bintang raja langit (天王星).
0 comments: